sejarah asyuro

Sejarah di Bulan
Muharram
muharram adalah satu
dari empat bulan-bulan
yang dijuluki bulan
haram. bulan-bulan itu
antara lain: muharram,
dzulhijjah, dzulqaidah,
dan rajab. sejak zaman
dahulu (bahkan jahiliyah)
, keempat bulan itu
sudah ditetapkan
ke’haram’annya. hal ini
termaktub dalam
alquran diantaranya
pada ayat:
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu
melanggar syi’ar-syi’ar
Allah, dan jangan
melanggar kehormatan
bulan-bulan haram..[QS
Al-Maidah (5) : 2]
menurut riwayat
ternyata di bulan
muharram terjadi
kejadian-kejadian
bersejarah yang
berkaitan dengan kisah-
kisah para nabi.
kejadian-kejadian itu
antara lain:
1. taubat nabi adam
diterima oleh Allah
2. nabi idris diangkat
ke langit
3. bahtera nabi nuh
berlabuh setelah
peristiwa banjir
4. nabi ibrahim
dilahirkan,
diangkat menjadi
rasul, dan
diselamatkan dari
api
5. nabi ya’qub
dikembalikan
penglihatannya
6. nabi yusuf
dikeluarkan dari
penjara
7. nabi musa
diselamatkan dari
kejaran fir’aun
dengan melintasi
laut merah yang
terbelah
8. nabi daud diterima
taubatnya oleh
Allah
9. kembalinya
anugrah kerajaan
nabi sulaiman
10. nabi ayyub diuji
dengan penyakit,
lalu disembuhkan
11. nabi yunus keluar
dari perut ikan
12. nabi isa
diselamatkan (di
angkat) dari
kejaran orang-
orang yang ingin
menyalibnya
ahli kitab seperti yahudi
malah menjadikan
tanggal 10 muharram
sebagai hari besar dan
mereka berpuasa
sebagai peringatan kisah
nabi musa. berkenaan
dengan masalah syariat
ini, umat islam
disunnahkan berpuasa
pada bulan muharram.
puasa ini dikenal sebagai
puasa tasu’a (9
muharram) dan puasa
asyura (10 muharram).
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam
berpuasa pada hari
Asyura dan
memerintahkan
berpuasa. Para shahabat
berkata: “Ya Rasulullah,
sesungguhnya hari itu
diagungkan oleh Yahudi.”
Maka beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam
bersabda: “Di tahun
depan insya Allah kita
akan berpuasa pada
tanggal 9.”, tetapi
sebelum datang tahun
depan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah wafat.” [HR
Muslim, Abu Daud]
Rasulullah ditanya
tentang puasa Asyura,
beliau menjawab: “Puasa
itu bisa menghapuskan
dosa2 kecil pada tahun
kemarin.”[HR Muslim]
Share this: